Pengalamanku Melakukan Induksi Alami Agar Melahirkan Normal

Photo of author

By Shafira Adlina

induksi alami untuk melahirkan normal

“Lahirannya kapan?”
“Kok belum lahir-lahir sih?”

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering dilayangkan pada wanita hamil yang telah memasuki trimester 3, apalagi usia kehamilannya menginjak 40 minggu dan belum ada tanda-tanda persalinan. Salah satu untuk “mempercepat” caranya adalah melakukan induksi alami. Mulai dari makan nanas hingga berhubungan suami istri. Benarkah induksi tersebut dan berapa lama proses induksi hingga melahirkan?

Induksi dan Persalinan

Kebanyakan dari kita, jika tidak dimodali pengetahuan yang mumpuni biasanya langsung penasaran dan mencari tahu cara melahirkan dengan berbagai alasan dan yang paling sering terdengar karena takut untuk operasi.

Saya teringat cerita yang disampaikan teman kuliah S1 saya kemarin saat sedang chit chat, bahwa adik iparnya sudah tidak sabar ingin melahirkan lalu pergi ke rumah sakit untuk minta diinduksi padahal usia kehamilannya baru menyentuh di angka 39 minggu dan tidak ada tanda kegawatdaruratan untuk segera melahirkan bayi. Tentu bisa ditebak, setelah diinduksi beberapa jam dia tidak kuasa menahan sakit dan minta untuk dilakukan operasi caesar. Batinku hanya bisa terkaget-kaget mendengar cerita itu.

Berbekal pengalaman persalinan pertama saya yang minim ilmu, di persalinan kedua tahun lalu saya belajar cukup banyak untuk menyiapkan persalinan kedua. Selain itu belajar dari kasus di atas, saya ingin berbagi mengenai induksi.

Jangan sampai kita sebagai orang tua nanti panik sehingga mengambil keputusan secara gegabah, kurang bijak dan hanya menyerah pada kalimat dokter. Maksudnya jangan sampai kita tidak memiliki pengetahuan dasar seputar kehamilan dan persalinan.

Berbagai Macam Induksi Persalinan

Sering kita mendengar kata induksi yang artinya merangsang proses konstraksi sebagai tanda persalinan. Secara garis besar sebenarnya induksi terbagi dua, induksi secara medis dan induksi alami.

Induksi secara medis

Pada persalinan anak pertama, saya sempat merasakan berbagai macam induksi. Mulai dari induksi oral yang diminum (IM), induksi yang diberi lewat infus atau lewat vagina (IV).  Menariknya, saat itu hingga lebih dari 5 hari pembukaan persalinan saya hanya mentok di pembukaan 4.

Jika dibandingkan dengan persalinan kedua, rasa mulas karena induksi saya waktu itu juga tidak seberapa. Tentu induksi buatan ada efek samping baik untuk ibu dan janin. Nah, oleh sebab itu ketika menyetujui tindakan induksi secara medis ibu hamil dan keluarga harus menyetujui syarat dari dokter. Waktu itu saya diberi waktu 1×24 jam setelah dosis terakhir, jika tidak ada kemajuan harus bedah caesar.

Tentu banyak faktor yang mempengaruhi persalinan dan berapa lama proses induksi hingga persalinan. Mulai dari fisik dan emosi ibu hamil hingga kesiapan janin yang ada di perut ibu sendiri. Sama sepertinya kematian, waktu persalinan tidak pernah ada yang tahu pasti. Banyak cerita yang berhasil melahirkan normal setelah induksi medis, banyak juga cerita termasuk pengalaman saya setelah induksi medis harus berujung di meja operasi.

Oleh karena itu sekarang perlu diperhatikan bagaimana caranya agar cepat melahirkan dengan induksi alami.

Induksi Alami

Perhatikan syarat ini sebelum melakukan induksi alami!

Induksi alami ini bisa dilakukan sejak 36-38 minggu usia kehamilan.
Dari beberapa literatur yang saya baca dan provider saya melahirkan menyebutkan bahwa pada dasarnya usia 36-38 minggu janin udah mampu hidup dan sudah matang (viable).
Dengan melakukan induksi alamis sejak 36 minggu di harapkan saat usia kehamilan menginjak 40 minggu kita bisa melahirkan.

Syarat lainnya :
Ukuran bayi sudah lebih dari 2,5 kilogram dan posisi kepala janin di bawah.

Macam-macam Induksi Alami

Saat ini aku saya ingin membagikan pengalaman saya melakukan induksi alami agar melahirkan normal dari beberapa literatur buku mempersiapkan kelahiran dan saran dari provider tempat saya memeriksa kehamilan sekaligus tempat saya bersalin di RB Anny Rahardjo juga dari para instruktur prenatal yoga saya.

1. Relaksasi

Sebelumnya yang paling pertama dan paling penting adalah rileks. Jika mempelajari cara kerja hormon persalinan, kita belajar bahwa saat tegang kita tidak bisa memulai sebuah persalinan. Dengan tenang, rileks dan mengatur napas kita dapat membantu tubuh untuk memproduksi hormon persalinan.

Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan kira-kira yang tidak bisa kita lakukan setelah melahirkan membuat kita rileks. Seperti ke salon khusus ibu hamil, kita bisa pijat dan spa. Atau panggil terapis yang bisa memijat di rumah. Pada dasarnya penting buatlah kegiatan yang benar-benar membuat kita dalam kondisi santai dan rileks.

2. Latihan Fisik

Saya teringat dengan perkataan instruktrus prenatal yoga saya bahwa salah satu alasan kenapa Ibu jaman dahulu “lebih mudah melahirkan” adalah banyaknya aktivitas fisik yang mereka lakukan. Benar saja sekarang banyak sekali kemudahan transportasi yang membuat kita malas berjalan kaki.

Bidan yang biasa memeriksa kehamilan saya pun mengatakan bahwa memasuki usia 36 minggu ini minimal saya harus berjalan 1 km bolak-balik. Pada kenyataannya saya rata-rata hanya dapat bolak-balik 1 km. Tentu jika ingin bisa jalan sebanyak itu, mulai dari usia kehamilan 26 minggu sudah mulai cicil latihan jalan. Oya jalan di sini ke arah jalan cepat ya. Bukan jalan santai.

Baca juga ceritaku di sini : 6 Persiapan Melahirkan Normal yang Perlu Diketahui

Selain jalan cepat, beberapa aktivitas fisik yang dilakukan :

1. Naik turun tangga
2. Jalan jongkok
3. Jongkok
4. Squat
5. Butterfly pose
6. Cat cow pose

Induksi alami yang bisa dilakukan dapat berupa pijat atau massage seperti berikut :
1. Perineum
2. Endorphin
3. Oksitosin
4. Akupresur
5. Stimulasi putting

pijat untuk induksi

3. Mendengarkan Audio Hypnobirthing

Sambil mendengarkan audio hpynobirthing kita dipaksa untuk mencoba visualisasi, afirmasi kepada tubuh dan janin. Berikut beberapa penggalan audio yang saya sering dengarkan.

“Tutup mata Anda dan mengambil beberapa napas dalam-dalam melalui hidung dan keluar melalui mulut Anda. Dapatkan konektivitas/hubungan dengan tubuh Anda (focus pada tubuh Anda), mulai dengan jari-jari kaki Anda sampai wajah Anda. Bayangkan sebuah bunga yang hendak mekar, membuka perlahan tiap kelopaknya, ketika Anda bernapas masuk dan keluar. Bayangkan wajah dan bentuk bayi Anda dan bayangkan dia dilahirkan dengan lembut dan damai.”

Audio tersebut saya dapatkan ketika membeli buku Hypnosteri karangan Yessie Aprilia. Selain itu saya membeli “audio persiapan VBAC” karena di persalinan kedua ini saya juga berikhtiar melakukan persalinan VBAC.

Tidak hanya teknik bersantai/rileks saja yang Anda perlukan, namun memakai pikiran / koneksi tubuh. Melakukan visualisasi bayi yang lahir, bisa menjadi cara alami untuk memperlancar persalinan yang Anda butuhkan.

Baca juga di sini Belajar Melahirkan di Kelas Persiapan Persalinan

4. Induksi Alami dengan Berhubungan Badan Suami Istri – SEKS

Saat memasuki trimester ketiga, provider persalinan saya mengingatkan agar janinnya sering “ditengokin sama Ayahnya”. Hubungan badan dengan suami memang paling terkenal ampuh sebagai induksi alami.

Mengapa? Sprema mengandung prostaglandin, hormon yang mampu menginduksi persalinan. Hormon tersebut berfungsi mematangkan dan melunakkan leher Rahim, Masya Allah. Selain menjadi induksi alami juga berpahala bukan? Hitung-hitung sebelum puasa nifas. Hahaha.

Oya jangan lupa saat melakukan ini jangan segera bangun atau menjaga agar cairan sperma tetap berada di dalam. Tujuannya agar prostaglandin ini masuk, menipiskan dan melebarkan jalan lahir.

5. Afirmasi Positif

Begitu organ pendengar janin terbentuk ia bisa mendengar suara, maka dari itu sering-seringlah berbicara dengan Janin. Berbicara pada janin dan buatlah dia merasa diterima. Berbicara tentang bagaimana harapan agar proses persalinan kita berjalan. Yang sering saya ucapkan

“de..lahir dengan normal, sehat lahir batin ya. Proses kelahiran nanti cepat, kita datang ke bidan udah pembukaan 6 atau langsung 10 juga boleh. Posisi kamu optimal ya de, bantu Mamah bisa melahirkanmu dengan nyaman ya tanpa satu kekurangan apapun. “

Lebih penting lagi kita lakukan afirmasi ini sambil relaksasi. Saya biasanya setelah sholat fardhu berdoa dan mengajak bicara janin atau minimal sebelum tidur malam. Tentu ini akan membangun ikatan dengan batin dan ikhtiar kita dalam melakukan induksi alami untuk melahirkan normal.

6. Induksi Alami dengan Nanas dan Makanan lainnya

Saya menjadi langganan abang-abang penjual buah nanas madu di dekat Rumah Sakit Polri karena letak tak jauh dari rumah. Abang itu sepertinya hapal saya, suami juga sakha selalu membeli di pagi hari sekitar pukul 10 pagi. Selama bulan ramadhan itu saya mebeli nanas 3 buah setiap harinya. Biasanya 1 dijus bersama kurma sebagai pengganti gula. Satu buah dimakan langsung. 1 lagi disantap bersama.

Selain itu setiap hari saya meminum 1 sendok minyak kelapa/ VCO.

Di minggu 37 belum ada reaksi, saya mulai coba variasi pepaya mengkel. Minggu ke 38 tambah variasi lagi dengan kiwi, Suami hampir membelikan setiap hari, mana harganya lumayan ahaha. Terus minggu ke 39 makan durian langsung ke depan stasiun durian kalibata. Lalu 2 kali beli durian montong kupas di toko online.

Menurut literatur bahwa buah-buahan tropis seperti nanas, kiwi, pepaya dan mangga mengandung enzim yang dapat menyebabkan kontraksi ringan.
Nah ditambah lagi info bahwa makan makanan pedas juga membantu merangsang kontraksi. Cuma saya masih selera dengan pedas wajar, khawatirnya bukan kontraksi tapi malah sakit perut.

 

pengalaman makan nanas untuk induksi alami

 

7. Induksi Akupuntur

Saya mencoba akupuntur sebanyak 4 kali, di mulai dari usia kehamilan 38 minggu. Akupuntur adalah cara yang sangat alami dan aman untuk merangsang adanya kontraksi.
Kenapa? Karena dengan menekan titik-titik tertentu dalam tubuh. Saya pun memilih memanggil ahli akupuntur ke rumah agar merasa lebih nyaman. Dan ternyata akupuntur itu tidak sakit, karena jarum yang dipakai sangat kecil.

induksi alami untuk melahirkan normal

Baca juga : Pengalaman Melakukan Akupuntur untuk Induksi Persalinan

Penutup

Itulah pengalamanku melakukan induksi alami apa saja. Induksi alami yang kulakukan sebagai ikhtiar melahirkan. Induksi Alami efeknya setiap orang akan berbeda-beda. Beberapa wanita hamil yang sama-sama melakukan induksi alami dari usia kehamilan 36 minggu.
Hasilnya ada yang dapat langsung melahirkan, ada juga yang melahirkan di usia kehamilan 42 minggu. Saya sendiri kemarin pun melahirkan usia 40 minggu 2 hari. Padahal banyak sekali induksi alami yang sudah saya lakukan dari usia 36 minggu.

Sering loh saya kepikiran kala itu,
“udah segala macem induksi alami kok belum ada tanda-tanda ya?”
“Udah lewat HPL, gimana nih?”

Bahkan sempat pas lahiran ragu ini kontraksi apa bukan, haha. Ternyata 4 tahun membuatku melupakan rasa kontraksi atau saat persalinan pertama memang kontraksinya belum adekuat tapi sudah meluncur ke rumah sakit.
Tak terhitung berapa nanas, kiwi, kurma dan buah-buahan yang sudah dimakan. Sampai abang jualan nanas madu hapal sama kami.

Dan pada akhirnya saya berada di titik berpikir bahwa kelahiran itu sama halnya dengan kematian. Tanggal dan waktunya “Takdir Mutlak” sudah ditentukan Sang Pencipta.
Tidak ada satupun manusia yang “Kapan” waktunya tiba. Namanya HPL = Hari Perkiraan Lahir. Bukan Hari Pasti Lahir.
Tetapi, “cara”nya yang tergantung kita.

Mau meninggal dalam keadaan beribadah atau maksiat, jadi mau ga mau ya ibadah terus kan?
Kelahiran pun sama, mau selancar apa ya tergantung kita yang melahirkan. Induksi alami ini lebih membantu melancarkan proses persalinan saat ‘waktu kelahiran yang ditakdirkan itu tiba’

JADI?
BERSABARLAH dan teruskan Induksi Alami Karena, CUMA ALLAH yang tahu kapan waktu yg terbaik.
INDUKSI ALAMI yang PALING PENTING DARI YANG TERPENTING adalah :
Bahagia dan positive thinking.

Semoga bermanfaat, Salam.

26 thoughts on “Pengalamanku Melakukan Induksi Alami Agar Melahirkan Normal”

  1. Saat hamil memang pikiran dan fisik harus benar-benar dijaga ya mbak. Kadang memang banyak saran masukan entah dari saudara ataupun teman. Tapi kan setiap orang berbeda dalam kehamilannya, jadi ya tenamg aja sih kalau menurut aku, yang penting kita nyaman, ibu dan calon bayi sehat. Oh ya denger2 kalau induksi itu sakit. Makasih tips induksi alaminya mbak.

    Reply
  2. Haha ya sebel sih d tanyain mulu kapan lahiran, waktu itu saya lahiran pas 40 weeks soal'y. Orang2 udh pda gak sabar nungguin, pdhal saya udh lakuin induksi alami juga sesuai saran dokter. Tp ttep bocah'y milih sendiri tgl lahir'y..

    Reply
  3. Inget dulu waktu lahiran kedua anakku. Yang pertama lahir 42 minggu dan kedua 40 minggu. Lama ya? Makanya semua yang ada di artikel ini dilakuin kecuali akupuntur. Hehehe.. Alhamdulillah keduanya bisa lahiran normal

    Reply
  4. Dulu ketika saya mau melahirkan jaraknya jauh dari HPL bahkan direncanakan mau operasi, tetapi sehari sebelum operasi alhamdulillah bayinya lahir. .

    Reply
  5. Sebagai wanita, setiap bahas lahiran saya selalu merinding. Hebat sih mba cerita perjuangan induksi alaminya selama hamil. Saya jadi tambah ilmu, terimakasih sharingnya

    Reply
  6. Aih, membaca ini aku jadi terlemar ke masa-masa melahirkan anak-anak. Keduanya melalui proses induksi di rumah sakit. Rasanya sakit banget, sih. Tapi sejak kehamilan pertama, aku sudah diwanti-wanti oleh dokter agar optimis bisa melahirkan normal. Katanya, Allah sudah menciptakan jalan lahir buat wanita. Jadi, dipakai dong.

    Aku diajari juga bahwa kalau mulas jangan menjerit, tapi teriaknya, "Hoh, hoh …" gitu. Tujuannya agar nggak kehabisan napas dan urat mata nggak rusak. Alhamdulillah, sulung lahir setelah habis satu infus dan bungsu dua infus. MasyaAllah …

    Reply
  7. Saya anak pertama meninggal usia 5 bulan di kandungan itu normal. Masih kecil lahirinnya. Panjang badannya baru 20 cm. Nah, anak kedua, dan si kembar (ke-3&4) itu sesar semua. Saya udah exhausted kayaknya lebih dari 36 jam kontraksi mentok di 5 dan ketuban pecah. Sudah diinduksi juga, tapi tetap tak bisa normal. Akhirnya sesar juga. Hehehe. So far belum ada rencana hamil lagi. Jujur, masih trauma dan takut. Wkwkwk.

    Reply
  8. jadi ingat proses kelahiran anak pertama dan keduaku sama-sama di minggu ke 38. Kalau anak pertama setelah keluar ciri cuma perlu nunggu 2 hari. Nah anak kedua setelah keluar ciri hampir 1 minggu baru mau keluar. heu

    Reply
  9. Alhamdulillah dulu pas lahiran anak pertama normal. Sempet putus asa krn ga lahir2. Malah aq nya minta diinduksi biar cepet. Tp untunglah bayiku pengertian hehe

    Reply
  10. Tepat bangettt. Seperti cerita kakak iparku yang waktu itu juga melahirkan dengan induksi saat anak pertamanya lahir. MasyaAllah pasti berat dan sakit sekali rasanya ya mbaaa. Mudah-mudahan diganjar oleh Allah dengan pahala jihad. Aamiin

    Reply
  11. Banyak juga cara untuk induksi alaminya ya, selama ini hanya tahu induksi alami dengan olahraga jalan saja

    Reply
  12. Masya Allah mba, betapa banyak ikhtiar demi persalinan normal dan agar ada induksi alami. Saya dulu caesar jadi belum ada pengalaman melahirkan normal. Tapi dengar cerita teman2, induksi dari medis menyakitkan sekali. Makasih mba sharingnya

    Reply
  13. Selalu senang deh mbak kalau baca pengalaman ibu² yang menyiapkan persalinannya begini♥️, jadi tahu harus bagaimananya untuk menyambut dedek bayi dengan tenang, happy tentunya tanpa rasa khawatir♥️

    Reply
  14. Akupuntur juga termasuk ya. Cerita pengalamannya sangat bermanfaat sekali, jadi bisa tau berbagai macam cara untuk memperlancar induksi alami ini.

    Reply
  15. Jadi ingat juga. Dulu di kehamilan 38-39 minggu saya mulai makan nanas yang awalnya kita dilarang kan. Sambil terus jalan pagi sore. Nah kuminum juga coca-cola sorenya, besok alhamdulillah sudah ada keluar darah subuhnya di -1 sebelum HPL. Tapi agak lama kontraksinya. Sampai masih keliling2 rumah sakit biar cepat pembukaan. Tengah malam baru bukaan 3, Alhamdulillah jam 3 subuh lahir. Lucu soalnya HPLnya pas banget dengan tanggalnya wkwk. Biasanya kan kurang 2 minggu atau lebih, Sepakat kembali ke Takdir Allah, yang penting sudah ikhtiar hehe

    Reply
  16. Salut dan hormat buat ibu2 yang berjuang dari hamil hingga melahirkan. Semoga istri saya cepat hamil hehe

    Reply
  17. Istri saya anak pertama dan kedua normal. Tp yg ketiga ini dua bulan lalu persalinannya cesar. Saya kemudian berpikir kok bisa ya. Baru ingat setelah baca artikel ini bahwa saat melahirkan anak pertama dan kedua, istri orang sibuk. Ngajar PAUD, jalan ke sana kemari. Nah saat anak ketiga ini istri sy cuma diam di rumah dan kurang bergerak.. Trims infonya. Tp rencananya sy cukup tiga aja haha..

    Reply
  18. Waktu mau lahiran anak kedua masih bukaan 2 sudah di RS dan sama perawat dikasih birthing ball yang bisa dipakai untuk mengurangi nyeri saat kontraksi. Ternyata bisa juga jadi induksi alami ya. Terima kasih informasinya, Mbak. Ini bermanfaat sekali untuk para ibu hamil.

    Reply
  19. Bener banget nih, dari sejak sebelum proses lahiran harus banyak sounding ke diri sendiri untuk melakukan induksi alami. Beberapa hal yang sudah disebutkan di atas bener semua. Soalnya induksi medis itu emang suaakiiiit banget loh. Heran juga itu tadi ada yang minta diinduksi padahal belum waktunya lahiran.

    Reply
  20. saya belum pernah melihat seseorang melahirkan dengna cara induksi,, namun jika nanti saya punya istri pasti saya akan lakukan juga kalo bisa lahir normal

    Reply
  21. Masya Allah, informatif sekali Mba. Baru tau ternyata induksi alami bisa pakai makanan juga ya. Nanti mau coba buat anak kedua. Kebetulan punya pengalaman kurang enak lahiran anak pertama kemarin. Semoga anak kedua nanti bisa lebih lancar dengan induksi alami

    Reply
  22. Yup setuju dengan tulisan diatas tapi tetap konsultasikan dengan ahlinya dalam hal ini dokter atau bidan sekitar untuk memutuskan mana yang terbaik agar tidak membahayakan ibu dan anak

    Reply
  23. Katanya induksi pakek obat itu jauh lebuh sakit daripada normal. Tapi saya gak pernah merasakannya. Anak pertama prematur, ketuban pecah duluan. Anak kedua dah lewat HPL tidak ada mulas. Yasudah alhamdulillah saja.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page